GSMA bermitra dengan perusahaan-perusahaan terkemuka untuk menghadirkan serangkaian perangkat Mobile Broadband yang siap pakai dan mudah digunakan. 16 perusahaan TI dan selular dunia telah bergabung dalam sebuah inisiatif yang dipimpin GSMA untuk menciptakan sebuah kategori baru bagi perangkat Mobile Broadband yang selalu terhubung dan menawarkan sebuah alternatif WiFi yang menarik. Inisiatif ini akan memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk selalu terhubung dimanapun mereka berada serta memberikan kesempatan bagi operator untuk memasuki peluang senilai US$50 miliar baik di negara maju maupun berkembang (Pyramid Research*).
Pada tahap awal inisiatif anyar ini, operator selular, manufaktur PC dan penyedia chipset bersatu untuk melakukan pre-install Mobile Broadband ke dalam notebook PC yang dapat langsung digunakan untuk berinternet pada 91 negara di dunia. Untuk mendukung inisiatif ini, GSMA telah menciptakan Mobile Broadband service mark, sebuah identifier global yang akan memudahkan konsumen mengenali perangkat Mobile Broadband siap pakai. Mobile Broadband service mark ini didukung oleh penggunaan media global senilai lebih dari US$1 miliar tahun depan—hal ini merupakan bukti bahwa industri ini memang serius dengan rencana ini.
“Mobile Broadband adalah seperti sambungan broadband ke rumah atau perkantoran dengan satu perbedaan utama, yaitu kebebasan. Bebas dari hot spots, bebas dari kerumitan dan bebas dari masalah keamanan,” kata Michael O’Hara, CMO GSMA. “16 perusahaan teknologi terkemuka dunia telah berkomitmen untuk merubah cara orang berinternet untuk selamanya. Komitmen ini dimanifestasikan dalam service mark yang kami harap tersedia dalam ratusan ribu notebook di toko-toko pada musim liburan ini. Badge Mobile Broadband menjamin pelanggan bahwa perangkat yang mereka beli akan selalu terhubung – dimanapun Mobile Broadband tersedia – dan mereka dapat memperoleh kemudahan dan mobilitas tinggi.”
Pengintegrasian teknologi Mobile Broadband ke dalam notebook PC merupakan langkah awal dalam strategi yang lebih luas untuk menghadirkan akses Internet dan manajemen ke seluruh perangkat yang semula tidak terkoneksi – mulai dari kamera dan MP3 player hingga lemari es, mobil dan set-top boxes. Namun hanya perangkat yang menghadirkan pengalaman MobileBroadband luas yang ditawarkan oleh ke-16 perusahaan inilah yang mampu menawarkan service mark terkini.
Peserta yang turut serta dalam acara peluncuran ini adalah 3 Group, Asus, Dell, ECS, Ericsson, Gemalto, Lenovo, Microsoft, Orange, Qualcomm, Telefónica Europe, Telecom Italia, TeliaSonera, T-Mobile, Toshiba dan Vodafone—beberapa brand teknologi dan operator terbesar dunia yang melayani lebih dari 760 juta koneksi (Wireless Intelligence).
“Inisiatif Mobile Broadband ini hadir meningkatkan ketersediaan jaringan high-bandwidth yang terus meningkat baik di negara-negara maju maupun berkembang,” kata Shiv K. Bakhshi, Ph.D., IDC director of mobility research. “Walaupun peluang bagi konektivitas WiFi masih sangat luas, Mobile Broadband mampu memberi manfaat besar dengan membebaskan pengguna dari tirani berlabel ‘hotspot’. Dengan adanya solusi Mobile Broadband melalui kolaborasi antara para manufaktur PC, kalangan vendor chipset dan operator selular berfokus kepada optimalisasi layanan dan kinerja perangkat yang superior sehingga menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik,” kata Bakhshi.
Saat ini, lebih dari 55 juta orang tercatat sebagai pelanggan layanan Mobile Broadband di 91 negara—jumlah yang diharapkan akan terus bertambah hingga empat juta orang lagi setiap bulannya sampai akhir 2008, menurut Wireless Intelligence. Kehadiran Mobile Broadband menjanjikan pengalaman pelanggan yang lebih baik berdasarkan ketersediaan teknologi terkini untuk menghadirkan konektivitas mobile dengan standar tertinggi. Produk dapat segera digunakan dan terintegrasi sepenuhnya untuk kemudahan di masa depan.
sumber: rileks.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar